Junaid dan Iblis
Dikisahkan dari junaid: pada suatu hari Junaid ingin melihat Iblis, Junaid berkata: aku berdiri di pintu masjid dan dari kejahuan terlihatlah olehku seorang tua yang sedang berjalan ke arahku, begitu aku memandangnya, rasa ngerih mencekam perasaanku.
�siapakah engkau ini?�, aku bertanya.
�yang engkau inginkan�, jawabnya.
�wahai makluk yang terkutuk�, aku berseru, �apakah yang menyebabkan engkau tidak mau bersujud pada Adam?�
�bagaimanakah pendapatmu Junaid?�, Iblis menjawab, �jika aku bersujud kepada yang lain daripada-Nya?�
Junaid mengisahkan, betapa ia menjadi bingung karena jawaban Iblis itu. Dan dari dalam lubuk hatiku terdengarlah sebuah seruan, �katakanlah, engkau adalah pendusta, seandainya engaku adalah seorang hamba yang setia niscaya engkau menaati perintah-Nya�.
Ketika Iblis mendengar kata-kata ini, ia meraung nyaring. �demi Allah Junaid, engkau telah membinasakan aku!� dan setelah itu iapun hilang.[11]
Cerita ini dapat dijadikan pelajaran bahwa Iblis selalu membuat manusia terperangkap dalam logika yang menyesatkan dengan argument yang secara rasional sehingga dapat di percaya, sehingga banyak manusia yang menjadi korbannya.
Dikisahkan dari junaid: pada suatu hari Junaid ingin melihat Iblis, Junaid berkata: aku berdiri di pintu masjid dan dari kejahuan terlihatlah olehku seorang tua yang sedang berjalan ke arahku, begitu aku memandangnya, rasa ngerih mencekam perasaanku.
�siapakah engkau ini?�, aku bertanya.
�yang engkau inginkan�, jawabnya.
�wahai makluk yang terkutuk�, aku berseru, �apakah yang menyebabkan engkau tidak mau bersujud pada Adam?�
�bagaimanakah pendapatmu Junaid?�, Iblis menjawab, �jika aku bersujud kepada yang lain daripada-Nya?�
Junaid mengisahkan, betapa ia menjadi bingung karena jawaban Iblis itu. Dan dari dalam lubuk hatiku terdengarlah sebuah seruan, �katakanlah, engkau adalah pendusta, seandainya engaku adalah seorang hamba yang setia niscaya engkau menaati perintah-Nya�.
Ketika Iblis mendengar kata-kata ini, ia meraung nyaring. �demi Allah Junaid, engkau telah membinasakan aku!� dan setelah itu iapun hilang.[11]
Cerita ini dapat dijadikan pelajaran bahwa Iblis selalu membuat manusia terperangkap dalam logika yang menyesatkan dengan argument yang secara rasional sehingga dapat di percaya, sehingga banyak manusia yang menjadi korbannya.
Posting Komentar untuk "Kisah Hikmah Sufi (Junaid dan Iblis)"