Junaid dan Pengemis
Ketika Junaid sedang berkhutbah, salah seorang pendengarnya bangkit dan mulai mengemis. �orang ini cukup sehat�, Junaid berkata dalam hati. �ia dapat mencari nafkah, tetapi mengapa ia mengemis dan menghinakan dirinya seperti ini?�
Malam itu Junaid bermimpi, di depannya tersaji makanan yang tertutup tudung.
�Makanlah!�, sebuah suara memerintah Junaid. Ketika Junaid mengangkat tudung itu, terlihat olehnya si pengemis terkapar mati di atas piring.
�aku tidak mau memakan daging manusia�, jawab Junaid menolak.
� tetapi bukanlah yang itu telah engkau lakukan kemarin ketika berada di dalam masjid?�
Junaid segera menyadari bahwa ia bersalah karena telah melakukan fitnah di dalam hatinya dan oleh karena itu ia dihukum.
�Aku tersentak dalam keadaan takut�, Junaid mengisahkan. �aku segera bersuci dan melakukan shalat sunnat dua rakaat.� Setelah itu aku pergi keluar mencari si pengemis.. Kudapatkan ia sedang berada di tepi sungai Tignis. Ia sedang memunguti sisa-sisa makanan sayuran yang dicuci di situ dan memakannya. Si pengemis mengangkat kepala dan terlihat olehnya aku yang sedang menghampirinya. Maka bertanyalah ia kepadaku: �Junaid sudahkah engkau bertaubat karena berprasangka buruk terhadapku?� sudah, jawabku. �jika demikian pergilah dari sini. Dia-lah yang menerima taubat hamba-hamba-Nya. Dan jagalah pikiranmu�.
Sumber : http://sufiroad.blogspot.com/2010/12/sufi-road-kisah-perjalanan-imam-junaid_26.html
Ketika Junaid sedang berkhutbah, salah seorang pendengarnya bangkit dan mulai mengemis. �orang ini cukup sehat�, Junaid berkata dalam hati. �ia dapat mencari nafkah, tetapi mengapa ia mengemis dan menghinakan dirinya seperti ini?�
Malam itu Junaid bermimpi, di depannya tersaji makanan yang tertutup tudung.
�Makanlah!�, sebuah suara memerintah Junaid. Ketika Junaid mengangkat tudung itu, terlihat olehnya si pengemis terkapar mati di atas piring.
�aku tidak mau memakan daging manusia�, jawab Junaid menolak.
� tetapi bukanlah yang itu telah engkau lakukan kemarin ketika berada di dalam masjid?�
Junaid segera menyadari bahwa ia bersalah karena telah melakukan fitnah di dalam hatinya dan oleh karena itu ia dihukum.
�Aku tersentak dalam keadaan takut�, Junaid mengisahkan. �aku segera bersuci dan melakukan shalat sunnat dua rakaat.� Setelah itu aku pergi keluar mencari si pengemis.. Kudapatkan ia sedang berada di tepi sungai Tignis. Ia sedang memunguti sisa-sisa makanan sayuran yang dicuci di situ dan memakannya. Si pengemis mengangkat kepala dan terlihat olehnya aku yang sedang menghampirinya. Maka bertanyalah ia kepadaku: �Junaid sudahkah engkau bertaubat karena berprasangka buruk terhadapku?� sudah, jawabku. �jika demikian pergilah dari sini. Dia-lah yang menerima taubat hamba-hamba-Nya. Dan jagalah pikiranmu�.
Sumber : http://sufiroad.blogspot.com/2010/12/sufi-road-kisah-perjalanan-imam-junaid_26.html
Posting Komentar untuk "Kisah Hikmah Sufi (Junaid dan Pengemis)"