HIDMAT ILMIAH MANAQIB MTQN PPS PANONGAN (OKTOBER 2014)


THORIQOH JALAN YANG LURUS
Oleh : Mahmud Jonsen

Islam adalah Ajaran dari Alloh SWT. untuk manusia, sebagaimana Firman-Nya, "Sesungguhnya Kami menurunkan Al Kitab (Al Qur an) untuk manusia dengan membawa kebenaran. Siapa yang mendapat petunjuk maka (petunjuk itu) untuk dirinya sendiri, dan barang siapa yang sesat maka sesungguhnya dia semata-mata sesat buat (kerugian) dirinya sendiri, dan sekali-kali kamu bukanlah orang yang bertanggung jawab terhadap mereka". (QS. AZ Zumar : 41).

Dalam menyampaikan ajran-Nya Alloh SWT. menurunkun wahyu dalam bahasa manusia yaitu bahasa Arab, sebagaimana Firman-Nya, "Sesungguhnya Kami jadikan Al QUr'an dalam bahasa Arab supaya kamu memahaminya". (QS. Az Zhukhruf : 3).

Kemudian untuk mengajarkan ajaran-Nya Alloh SWT. mengutus seorang hamba-Nya yang terpilih, sebagaimana Firman-Nya, "Sungguh Alloh telah memberikan karunia kepada orang-orang beriman ketika Alloh mengutus diantara mereka seorang Rosul dari golongan mereka sendiri yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Alloh, membersikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka al kitab dan al hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi itu), mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata". (QS. Al Imron : 164).

Setelah Rosullulloh SAW. berpulang ke Rahmatulloh, beliau meninggalkan dua perkara, yaitu Al Qur'an dan Hadist, sebagaimana Sabda beliau, "Aku tinggalkan dua perkara untuk kalian, selama kalian berpegang teguh dengan keduanya tidak akan tersesat selama-lamanya, yaitu Kitabulloh dan Sunnah-ku". (HR. Abu Hurairoh).

Namun selain dua perkara tersebut, Rosullulloh SAW. juga meninggalkan "Murid" yaitu para Sahabat yang senantiasa mengikuti bimbingan Rosullulloh SAW. dengan mengerjakan segala perintahnya, sebagaimana sabda beliau, "Berpegang teguhlah kalian dengan sunnah-ku dan sunnah khulafarasyidin yang mendapat petunjuk (setelahku)". (HR. Al Irbadh bin Syariah).

Firman Alloh SWT, "Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya),.....(QS. An Nisa : 59).

Berdasarkan Firman Alloh SWT. di atas, yaitu selain taat kepada Alloh, taat kepada Rosul, juga taat kepada Ulil Amri. Siapakah Ulil Amri? Berdasarkan tafsir Al Jailani, Ulil Amri adalah orang-orang yang menegakkan syiar-syiar Islam di tengah-tenganh kalian, dari kalangan pemimpin, penguasa, dan para Qodhi Mujtahid dalam pelaksanaan dan pengambilan hukum.

Salah satu murid Rosullulloh SAW. ialah Syaiyyidina "Ali bin Abu Thalib k.w. ia selain sahabat Rosul, juga seorang murid yang paling utama. Ia memohon kepada Rosululloh SAW., "Wahai Rosullulloh, tunjukilah kepadaku akan jalan yang paling dekat menuju Alloh dan yang paling utama di sisi Alloh maka Nabi SAW. menjawab, "wajiblah atas kamu mengekalkan dzikrulloh. Kemudian syaiyyidina 'Ali bertanya lagi, "Bagaimana cara berdzikir ya Rosullulloh?". Maka Rosullulloh SAW. menjawab, "Pejamkan kedua matamu, dan dengarkan ucapanku tiga kali, kemudian ucapkanlah tiga kali dan aku mendengarkannya. Lalu kemudian Nabi Muhammad SAW. mengucapkan Laa Ilaaha Illalloh. (Hadist Shahih, Kitab Jami'us Ushul Aulia).

Proses tersebut di atas adalah Talqin Dzikir, yang didapat dengan cara menanyakan dan meminta secara khusus kepada Rosullulloh SAW. Proses inilah yang dinamakan 'Jalan' (Thoriq) tujuannya adalah agar dapat dengan cepat sampai kepada Alloh SWT. Kalimat Laa Ilaaha Illalloh agar dapat berfaidah sempurna harus diambil dari hati yang taqwa dan suci dari selain Alloh, bukan hanya dipetik dan didengar dari mulut orang awam. Sabda Rosullulloh SAW., "Dan adalah dzikir itu tidak akan memberi faidah yang sempurna, kecuali dengan talkin terlebih dahulu". (Al Hadist/Kitab Jami'us Ushul Aulia, hal. 18).

Selanjutnya, jalan inilah yang diajarkan secara turun temurun yang disebut Silsilah, yang dimulai dari Alloh SWT., Syayyidina Jibril a.s., Syayyidina Muhammad SAW., kemudian Syayyidina 'Ali k.w. menalkinkan kalimat Laa Ilaaha Illalloh kepada Syayyidina Husain r.a., Syayyidina Husain r.a. kepada Syayyidina Zainal Abidin r.a. dan seterusnya, dan seterusnya... sampai kepada Syekh Abdul Qodir q.s. (silsilah ke 19), dari Syekh Abdul Qodir q.s. kepada Syekh Abdul Aziz r.a, dan seterusnya, dan seterusnya, sampailah kepada Syekh Ahmad Khotib Sambas ibnu Abdul Ghafar r.a., Syekh Tolhah Kalisapu Cirebon, Syekh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad r.a., Syekh Ahmad Shohibulwafa' Tajul Arifin r.a., dan Syekh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul al Qodiri an Naqsyabandi al Kamil Mukammil r.a. (silsilah ke 38), inilah yang sekarang dinamakan Thoriqoh Qodiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya.

Silsilah inilah di sebut Mursyid yang sanadnya sambung menyambung sampai kepada Rosullulloh SAW. terus sampai ke Hadirat Alloh SWT. Firman-Nya, "Dan bahwasanya inilah jalan-Ku yang lurus, oleh karena itu  ikutilah jalan-Ku itu, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa". (QS. Al An'am : 153).

Dan juga Firman-Nya, "Dan bahwasanya: jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (Thoriqoh yang benar), niscaya Aku (Alloh) akan memberi minum kepada mereka air yang segar (petunjuk) thoriqoh yang menghilangkan kesesatan". (QS. Al Jin : 16).

Dan juga Firman Alloh SWT, "Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS. Al Imron : 31).

Ikhwan Akhwat yang berbahagia..
Dari keterang di atas, jalan yang kita tempuh untuk sampai kepada Alloh SWT. sekarang adalah Thoriqoh Qodiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya, yang namanya dinisbatkan kepada Syekh Abdul Qodir Jailani q.s.

Siapa Syehk Abdul Qodir al Jailani?
Beliau adalah Mujtahid yang diberi gelar Muhyiddin (menghidupkan agama), Sulthonil Auliya, Al Ghaust A'zhom, Kutubul 'Alamin. Beliau lahir di Naif Jilan Iraq, pada tanggal 1 Ramadhan 470 H / tahun 1077 M. Wafat pada tanggal 11 Rabi'ul Akhir 561 H / tahun 1166 M dalam usia 91 tahun dan dikebumikan di Iraq.

Karya-karyanya, diantaranya :
  1. Tafsir Al Jailani
  2. Al Fath Ar Robbani
  3. Ash Shalawat wal Aurod
  4. Ar Rasail
  5. Yawaqit at Al Hikam
  6. Al Ghunyah li Thoriq al Haq
  7. Sirr Al Asrar
  8. Futhuh Al Ghaib
  9. Asrar al Asrar
  10. Jala Al Khotir
  11. Al Amr Al Muhkam
  12. Ushul As Sab'
  13. Mukh Tashar 'Ulum ad Din
  14. Ushul Ad Diin
  15. Dll.
Demikianlah gambaran singkat tentang Tuan Syekh, nama beliau sudah sangat terkenal di seluruh dunia, terutama di Indonesia, disetiap majelis 'yasinan', dalam tawasul nama beliau selalu disebut. Maka, kalau ada orang yang berani mengatakan bahwa dalam ajaran Islam tidak dikenal Syekh Abdul Qodir Jailani q.s.? Suruhlah ia belajar Islam dulu yang benar, terutama Sejarah. Karena sesungguhnya ia (orang tersebut) masih sempit wawasannya tentang Islam.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Panongan, 19 Oktober 2014
Al Fakir

Posting Komentar untuk "HIDMAT ILMIAH MANAQIB MTQN PPS PANONGAN (OKTOBER 2014)"