Apakah setelah wafatnya Guru Agung Syekh Ahmad Shohibulwafa' Tajularifin r.a. (Abah Anom), Mursyid Thoriqoh Qodiriyyah Naqsabandiyah (TQN) Pondok Pesantren Suryalaya akan ada penerus beliau yaitu Silsilah TQN Pondok Pesantren Suryalaya yang ke-38?
Dengan melihat, mendengar, dan merasakan bahwa banyaknya jamaah atau pengamal TQN di bawah bimbingan pengersa Abah Anom yang berjumlah puluhan juta orang yang tersebar di Manca Negara, rasanya tidak mungkin Allah SWT. tidak menurunkan penerus beliau selaku Mursyid TQN Pondok Pesantren Suryalaya. Jadi insya Allah sudah dapat dipastikan bahwa penerus beliau itu pasti Ada!
Kapankah "Penerus" itu mulai ada?
Dulu, sekarang, atau nanti itu sama saja.
Kapankah "Penerus" itu mulai ada?
Dulu, sekarang, atau nanti itu sama saja.
Kalau begitu siapakah orang yang menjadi penerus beliau tersebut?
Sudah dapat dipastikan bahwa penerus beliau tersebut adalah seorang murid beliau yang akan melanjutkan (melestarikan) ajaran TQN yang beliau ajarkan. Jadi tidak mungkin sang penerus itu berasal dari luar TQN Pondok Pesantren Suryalaya.
Lalu siapakah murid beliau yang dimaksud?
Tentu saja murid yang dimaksud ialah murid yang sangat dekat, sangat mengenal, sangat mencintai, dan sangat taat kepada pengersa abah Anom, sehingga ia mampu untuk memberikan fatwa tentang ajaran TQN Pondok Pesantren Suryalaya.
Sang penerus tersebut apakah harus berasal dari internal Pondok Pesantren Suryalaya (Ahlul Bait) atau boleh berasal dari luar Pondok Pesantren Suryalaya?
Jika ada "murid" yang berasal dari internal (ahlul bait) yang sangat dekat, sangat mengenal, sangat mencintai, dan sangat taat kepada pengersa abah Anom, sehingga ia mampu untuk memberikan fatwa tentang ajaran TQN Pondok Pesantren Suryalaya maka ia lebih diutamakan, namun jika saat ini belum ada maka "Sang Penerus" tersebut bisa jadi dari luar (bukan ahlul bait), mengingat hakikat Muhammad sesungguhnya semua makhluk diciptakan oleh Allah SWT. berasal dari Nur Muhammad.
Kalau begitu, bagaimana dengan nama Pondok Pesantren Suryalaya yang melekat pada TQN Pondok Pesantren Suryalaya?
TQN Pondok Pesantren Suryalaya adalah sebuah ajaran bukan semacam "sertifikat hak milik". Selama ajaran pokok tidak dihilangkan maka ajaran tersebut adalah TQN Pondok Pesantren Suryalaya. Sudah menjadi kewajiban "Penerus" untuk menjaga "warisan" Mursyid sebelumnya.
Bagaimana dengan keberadaan YSB Pondok Pesantren Suryalaya yang juga merupakan kepanjangan tangan dari TQN Pondok Pesantren Suryalaya?
Semestinya YSB Pondok Pesantren Suryalaya dapat menyesuaikan programnya dengan "Sang Penerus", kemudian penerus wajib menjaga keberadaan YSB Pondok Pesantren Suryalaya sesuai dengan fungsinya.
Bagaimana dengan Maklumat Pengersa Abah nomor : 03.PPS.V.2002 butir 5 yang berbunyi �Agar tetap menjaga diri tidak berbuat yang bertentangan dengan petunjuk, pedoman, bimbingan dan pengajaran yang telah ditetapkan dalam amalan TQN Pondok Pesantren Suryalaya, baik dilakukan secara sendiri-sendiri maupun secara organisasi, bagi mereka yang melakukan penyimpangan atau perekayasaan terhadapnya maka Abah tidak ikut bertanggungjawab dan segala akibat yang ditimbulkan karenanya menjadi tanggungjawab orang yang bersangkutan�
Bagaimana dengan keberadaan YSB Pondok Pesantren Suryalaya yang juga merupakan kepanjangan tangan dari TQN Pondok Pesantren Suryalaya?
Semestinya YSB Pondok Pesantren Suryalaya dapat menyesuaikan programnya dengan "Sang Penerus", kemudian penerus wajib menjaga keberadaan YSB Pondok Pesantren Suryalaya sesuai dengan fungsinya.
Bagaimana dengan Maklumat Pengersa Abah nomor : 03.PPS.V.2002 butir 5 yang berbunyi �Agar tetap menjaga diri tidak berbuat yang bertentangan dengan petunjuk, pedoman, bimbingan dan pengajaran yang telah ditetapkan dalam amalan TQN Pondok Pesantren Suryalaya, baik dilakukan secara sendiri-sendiri maupun secara organisasi, bagi mereka yang melakukan penyimpangan atau perekayasaan terhadapnya maka Abah tidak ikut bertanggungjawab dan segala akibat yang ditimbulkan karenanya menjadi tanggungjawab orang yang bersangkutan�
Yang dimaksud, tentu saja bukan tidak boleh menambah Silsilah ke-38, karena kalau dipahami demikian, berarti tidak akan ada lagi penerus silsilah TQN Pondok Pesantren Suryalaya setelah Pengersa Abah Anom sampai akhir zaman?
Apakah seandainya "Sang Penerus" TQN Pondok Pesantren Suryalaya berasal dari luar Pondok Pesantren Suryalaya akan mengurangi keagungan Pondok Pesantren Suryalaya?
Tidak! sedikitpun tidak akan mengurangi keagungan Pondok Pesantren Suryalaya, karena di Pondok Pesantren Suryalaya bersemayam Maqam Pendiri TQN Pondok Pesantren Suryalaya Pengersa Abah Sepuh r.a. dan Pengersa Abah Anom r.a. Merupakan kewajiban murid untuk meng-agung-kan Guru-nya dan menghormati keluarganya.
Apakah perlu bukti otentik tentang penerus Mursyid sebelumnya?
Perlu, jika ada. Jika tidak ada maka jangan diada-adakan! Biarlah Allah SWT. yang akan menunjukkan bukti tersebut dengan Karomah-Nya.
Mengapa Pengersa Abah Anom tidak menunjuk penerusnya dengan disertai bukti otentik?
Demikianlah ketinggian Maqom Pengersa Abah Anom, semua sudah diserahkan kepada Allah SWT. dan karena beliau yakin bahwa diantara murid-murid yang sudah beliau bimbing akan mampu menyelesaikan tugasnya. Beliau cukup berpesan "Wa'tashimu bihablillah".
Bagaimana dengan para wakil talqin? Apakah dengan adanya Silsilah ke-38 mereka tetap menjadi wakil talqin?
Iya, seyogyanya tetaplah menjadi wakil talqin, karena mereka diangkat oleh Pengersa Abah Anom Mursyid TQN Pondok Pesantren Suryalaya ke-37, namun sangat tergantung pada kebijakan "Sang Penerus" yaitu silsilah TQN Pondok Pesantren Suryalaya ke-38.
Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?
Terus amalkan ajaran TQN Pondok Pesantren Suryalaya, cermati Tanbih. Hormat kepada yang lebih tinggi, jangan bersengketa, rendah hati, gotong royong, jangan berselisih, jangan menghina, jangan angkuh, harus kasih sayang, manis budi, ramah tamah, murah tangan, dan wa'tashimu bihablillah.
Mudah-mudahan Allah SWT. memberikan petunjuk-Nya kepada kita semua, aamiin...
Bibaroqati pengersa Abah, al Fatihah...
NB. Tulisan ini tidak bermaksud apa-apa, hanya sekedar dorongan yang kuat untuk mengungkapan rasa di hati.
Mudah-mudahan Allah SWT. memberikan petunjuk-Nya kepada kita semua, aamiin...
Bibaroqati pengersa Abah, al Fatihah...
NB. Tulisan ini tidak bermaksud apa-apa, hanya sekedar dorongan yang kuat untuk mengungkapan rasa di hati.
Posting Komentar untuk "Sekelumit "Renungan""